10 Bank Terbesar di Dunia, 1-4 Dikuasai China! Ada Indonesia?
Jakarta, CNBC Indonesia - Krisis perbankan yang telah melanda Amerika Serikat (AS) dan Eropa mulai menjalar dan menimbulkan kekhawatiran yang besar di kalangan pelaku pasar. Indonesia sendiri meskipun dikatakan memiliki katahanan bank yang kuat mulai waspada dan memantau perkembangan. Bagaimana tidak, krisis perbankan yang terjadi melibatkan deretan bank-bank besar kelas dunia. Sebut saja Credit Suisse, Deutsche Bank, JPMorgan Chase dan beberapa bank lainnya seperti Silicon Valley Bank, Signature Bank dan Silvergate.
Patut diketahui, industri perbankan sendiri merupakan bisnis yang high regulated dan memiliki pengawasan yang ketat, dibandingkan dengan industri keuangan lainnya. Ini menandakan jika kondisi ekonomi global memang sedang tidak baik-baik saja. Lalu siapa saja bank-bank terbesar di dunia?
1. Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) US$ 5,53 triliun Didirikan di Beijing pada tahun 1984, Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) merupakan bank terbesar di dunia berdasarkan nilai aset yang jumlahnya mencapai lebih dari US$ 5,53 triliun pada pembukuannya terakhir. Bank ini adalah salah satu dari "Empat Besar" bank milik negara China yang mendominasi daftar ini. ICBC memiliki jaringan global dengan kawasan operasi tersebar di 42 negara dan wilayah. ICBC mengklaim memiliki lebih dari 530 juta nasabah personal banking, dan 5,7 juta nasabah corporate banking.
2. China Construction Bank Corporation (CCBC) US$ 4,76 triliun Berkantor pusat di Beijing, China Construction Bank Corporation (CCBC) didirikan pada tahun 1954 dan sekarang diketuai oleh Wang Hongzhang. Perusahaan memiliki aset US$ 4,76 triliun dan berada di bawah kepemilikan Kementerian Keuangan pemerintah China - meskipun untuk periode singkat Bank of America sempat memegang 10% saham di CCBC. Bank yang bergerak di bidang perbankan ritel, perbankan korporasi, perbankan investasi, ekuitas swasta, dan layanan manajemen kekayaan ini memiliki lebih dari 13.600 cabang domestik, serta sejumlah operasi luar negeri termasuk di Eropa, Hong Kong hingga AS.
3. Agricultural Bank of China (US$ 4,57 triliun) Agricultural Bank of China/Bank Pertanian China yang berbasis di Beijing didirikan pada tahun 1951, setelah terjadinya merger antara dua bank utama yang hadir membantu petani yakni Cooperation Bank and the Farmers Bank of China. Dengan total aset lebih dari US$ 4,57 triliun, bank ini menyebut memiliki sekitar 320 juta pelanggan ritel, 2,7 juta klien korporat, dan 24.000 cabang di seluruh daratan China. Serta cabang di Hong Kong, London, Tokyo, New York, Frankfurt, Sydney, Seoul dan Singapura.
4. Bank of China (US$ 4,20 triliun) Anggota terakhir dari geng perbankan China adalah Bank of China yang didirikan pada tahun 1912 dan merupakan bank tertua yang masih beroperasi di daratan China yang memiliki kantor pusat di Beijing. Pada awal berdirinya, bank tersebut secara resmi memiliki lisensi untuk menerbitkan uang kertas di seluruh daratan Tiongkok, tetapi sekarang privilese itu hanya dapat dilakukan di dua wilayah administratif khusus, Hong Kong dan Makau. Bank of China memiliki aset lebih dari US$ 4,20 triliun dan merupakan bank China dengan jangkauan global terbesar dan operasi di 51 negara dan wilayah. Bisnis intinya adalah perbankan komersial, termasuk perbankan korporasi, perbankan pribadi, dan layanan pasar keuangan.
5. JP Morgan Chase (US$ 3,74 triliun) Bank terbesar di AS, JP Morgan Chase dalam iterasinya saat ini didirikan pada tahun 2000 dan merupakan hasil dari beberapa merger dan akuisisi, termasuk Chase Manhattan Bank, JP Morgan, Bank One, Bear Stearns, dan Washington Mutual. Saat ini berbasis di New York dan dipimpin oleh CEO Jamie Dimon, bank tersebut memiliki aset lebih dari $ 3,74 triliun. Bank ini bergerak dalam berbagai layanan keuangan di bawah beberapa divisi, termasuk perbankan ritel di bawah merek Chase dan perbankan korporat di bawah merek Morgan. JP Morgan Chase saat ini mempekerjakan lebih dari 25.000 orang dan hadir di ratusan pasar.
6. Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) US$ 3,17 triliun Berkantor pusat di Tokyo, Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) adalah perusahaan jasa keuangan terbesar di Jepang yang merupakan hasil merger antara Mitsubishi Tokyo Financial Group dan UFJ Holdings pada tahun 2005. Bank ini bergerak di bidang perbankan ritel, manajemen investasi dan manajemen ritel.
7. Bank of America (BofA) US$ 3,16 triliun Bank of America adalah lembaga keuangan terbesar kedua di AS. Saat ini berbasis di Charlotte, Carolina Utara, tetapi didirikan di San Francisco pada tahun 1904 sebagai Bank of Italy untuk melayani warga kelas pekerja di daerah tersebut, terutama imigran Italia-Amerika. Pendirian dalam bentuknya yang sekarang terjadi pada tahun 1998, setelah akuisisi senilai US$ 62 miliar oleh NationsBank, dan memiliki jejak yang signifikan dalam manajemen kekayaan dan sektor investasi di bawah merek Merrill Lynch.
8. HSBC (US$ 2,95 triliun) Bank multinasional yang berbasis di London, HSBC, adalah lembaga keuangan terbesar di Eropa. Perusahaan melayani lebih dari 39 juta nasabah melalui empat bisnis global, termasuk perbankan ritel dan manajemen kekayaan hingga perbankan komersial. HSBC beroperasi di 66 negara dan wilayah di Eropa, Asia, Timur Tengah dan Afrika, Amerika Utara dan Amerika Latin. Meskipun sekarang berbasis di Inggris, HSBC memiliki akar di Hong Kong yang mana pertama kali didirikan pada tahun 1866.
9. BNP Paribas (US$ 2,90 triliun) BNP Paribas dalam bentuknya yang sekarang merupakan hasil merger Banque Nationale de Paris (BNP) dan Paribas pada tahun 2000. Berbasis di Paris, BNP mempekerjakan sekitar 200.000 orang di 72 negara, dengan dua fokus utama pada bisnisnya - perbankan ritel dan korporasi. Bank ini melayani hampir 32 juta nasabah individu dan 850.000 profesional, pengusaha, UKM dan klien korporat besar melalui jaringan perbankan ritelnya.
10. Crédit Agricole (US$ 2,67 triliun) Berbasis di Montrouge, Prancis, Crédit Agricole adalah bank terbesar kedua di negara itu dan terbesar ketiga di Eropa. Crédit Agricole juga merupakan lembaga keuangan koperasi terbesar di dunia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1894 sebagai pemberi pinjaman untuk industri pertanian, dan setelah menjalani sejumlah transformasi kelembagaan, saat ini telah berkembang menjadi salah satu bank raksasa dunia. Sementara itu, tidak terdapat bank asal Indonesia dalam daftar 100 bank terbesar dunia dari sisi aset. Meski demikian, regional Asia Tenggara mengirimkan tiga perwakilan yakni big three dari Singapura. DBS menjadi yang terbesar (US$ 509 miliar), diikuti oleh OCBC dan UOB.